Magetan. Dandim 0804/Magetan Letkol Inf Ismulyono Tri Widodo bersama Forkopimda Magetan dan Forkopimda Ponorogo menerima pengarahan langsung dari Gubernur Jatim, kegiatan yang digelar di Ruang Jamuan Pendapa Surya Graha, acara dihadiri oleh Bupati Magetan dan Bupati Ponorogo serta diikuti secara virtual oleh Camat se-Kabupaten Magetan. Rabu (08/09/21)
Bupati Magetan Suprawoto menyampaikan, Magetan adalah yang pertama kali terkena Covid-19 bersamaan dengan Surabaya dan Malang pada 11 Maret. Kita juga pernah masuk dalam zona 3 pada bulan Agustus kemarin. Grafik terus mengalami penurunan angka kematian juga mengalami penurunan. Grafik dari jenis kelamin dan umur di Magetan ini yang terkonfirmasi paling banyak adalah perempuan tapi yang meninggal paling banyak laki-laki. Di Magetan ini 20% paling banyak di usia 60th keatas. Karena resiko lansia sangat tinggi kebijakan kita yang utamakan yaitu lansia jadi kami mohon bantuan untuk menambah jumlah vaksin sehingga resiko yang akan datang bisa ditekan.
Kami berencana membangun Rumah Sakit Darurat semi permanen untuk mengantisipasi dan jika kondisi Covid-19 bisa dikendalikan dapat digunakan yang lain. TNI POLRI juga membantu pemerintah Magetan untuk membantu memutus penyebaran Covid-19. Semoga secara subtansi kita melindungi masyarakat.
Dalam arahanya Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, menegaskan bahwa secara epidemologi untuk Magetan itu intinya kasus harian sudah terkendali, rawat inap rumah sakit sudah terkendali, maka yang harus dilakukan saat ini adalah menekan angka kematian tracing rasio harus ditinggkatkan.
Saat di konfirmasi usai kegiatan Dandim 0804/Magetan menyampaikan membutuhkan sinergitas dan kepedulian kita bersama mulai dari pemangku kepentingan hingga masyarakat harus bersatu padu mencegah penyebaran covid 19.
Kami juga terus menerjunkan para Babinsa bersinergi dengan Babinkamtibmas dan petugas kesehatan untuk menghimbau kepada masyarakat agar tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan, Berbagai upaya setiap harinya juga gencar dilaksanakan seperti serbuan vaksinasi, optimalisasi tracer dan isoter, “ungkapnya”. (Pen0804)