Magetan. Warga Kampung Nahdlatul Ulama (Kampung NU) di Dusun Joso, Desa Turi, Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, menggelar wisata ketupat sekaligus meresmikan gedung MWCNU Panekan, hal itu merupakan salah satu upaya untuk melestarikan tradisi untuk menjaga kebersamaan dan kerukunan warga Kampun NU di Dusun Joso. Senin (09/05/2022)
Ketupat mengandung arti yang sangat dalam Kupat artinya ngaku lepat atau dalam bahasa Indonesia dapat diartikan mengaku bersalah, jadi setiap orang itu punya salah dan mengaku salah yang akhirnya saling meminta maaf dan memaafkan, “kata KH. Abdul Wakid Pengasuh Ponpes Miftahul Nurul Huda Joso Turi Panekan”.
Menurutnya, bentuk ketupat mulai dari ukuran besar dan kecil memiliki makna yang dalam. Yakni, masyarakat tingkat bawah hingga pejabat bisa membaur bersama tanpa memandang setatus. “Dengan adanya wisata ketupat ini,diharapkan dapat mempererat tali silaturahmi,” ungkapnya.
Saat ditemui usai kegiatan Danramil 0804/03 Panekan Lettu Arh Wahyu Sapto Hartono menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan momentum yang sangat bagus dan harus di pertahankan supaya terjalin kebersamaan, silaturahmi dan kerukunan dalam hidup bermasyarakat. Namun demikian Danramil tetap menghimbau agar masyarakat selalu perhatikan protokol kesehatan, “ujarnya”. (R 03)