Magetan. Tradisi ritual kerja bakti “Besik” merupakan suatu tradisi budaya Jawa yaitu melaksanakan kerja bakti membersihkan pemakaman umum atau pesarean supaya pengunjung nyaman dalam melaksanakan aktivitas dalam rangka ziarah menyambut bulan suci Ramadhan. Sabtu (18/03/2023)
Tradisi budaya “Besik” sebuah tradisi kerja bakti yang hingga kini tetap dilestarikan oleh sebagian besar masyarakat Jawa sebagai bentuk rasa syukur atas anugerah dan karunia yang diberikan Tuhan. Salah satu contoh adalah Kepedulian Babinsa Bibis bersama warga Desa Bibis,kerja bakti membersihkan makam umum Desa Bibis. Kegiatan ini biasa disebut “Besik Pesarean”.
Besik artinya bersih-bersih, pesarean artinya makam.Dalam kegiatan ini masyarakat sangat senang dan antusias. Mereka saling bekerjasama, bergotong royong, bercanda gurau guyon bareng. Seolah-olah mereka saling lepas kangen.
“Budaya-budaya tradisional harus tetap diuri-uri karena kebudayaan merupakan salah satu lem perekat persatuan di negeri ini,termasuk besik pesarean,” jelas Serka Tukiyo Babinsa Bibis.
Sudarman kepala Desa Bibis sangat mendukung kehadiran Babinsa agar rakyat lebih dekat dengan babinsa, lebih mengenal dan lebih akrab. Sehingga rakyat dan TNI semakin dekat. Selain itu dalam besik pesarean rakyat lebih semangat.
Saat dikonfirmasi Danramil 0804/09 Kapten CBA (K) Diah Nilasari S.Sos membenarkan bahwa Babinsa harus ada di setiap kegiatan termasuk kegiatan di desa termasuk dalam pelestarian kebudayaan tradisional ini.
Karena budaya adalah titipan dari nenek moyang kita dan untuk diteruskan anak cucu kita. Jangan sampai anak cucu kita hanya tinggal cerita namun tidak bisa merasakannya, “ujarnya”. (red)