Magetan.– Dalam upaya mendukung penurunan angka Stunting, Babinsa Desa Sawo Jajar Serka Tarsius, Koramil 0804/11 Takeran jajaran Kodim 0804/Magetan menghadiri kegiatan Rembuk Stunting di Aula Balai Desa Sawo Jajar Kecamatan Takeran, kabupaten Magetan. Rabu (13/12/2023)
Kegiatan yang digelar di Balai Desa Sawo Jajar tersebut di hadiri oleh Camat Takeran H. Jaka Prastawa S.Sos M.Si, Kades Desa Sawo Jajar Bpk Sukamdi, Kepala Puskesmas Dr. Rony, Ketua BPD, LPM, Toda Tomas Desa Sawo Jajar, Ketua RT/RW Desa Sawo jajar Babinsa Serka Tarsisius, Bhabinkamtibmas Aipda Kokok dan Tamu Undangan kurang Lebih 30 Orang.
Rembuk Stunting digelar dalam rangka upaya penanganan pencegahan Stunting dan penyuluhan kebutuhan dan kecukupan gizi, pengasuh dan pembinaan tumbuh kembang anak dan ketahanan keluarga.
Tujuan dilaksanakannya rapat ini adalah untuk meningkatkan komitmen para pengambil kebijakan untuk meningkatkan kemampuan Pemerintah Daerah dalam melakukan perencanaan, pemantauan dan evaluasi serta sosialisasi penetapan data masyarakat Desa Sawo Jajar yang stunting.
Ditempat terpisah Komandan Koramil 0804/11 Kapten Inf. Joko Priyadi mengatakan TNI akan berpartisipasi dalam mensukseskan program penanganan Stunting bersama-sama dengan seluruh elemen masyarakat dan menghimbau agar masyarakat turut serta menjaga kebersihan lingkungan dan badan agar terhindar dari gagal tumbuh kembang (Stunting).
“Hadirnya para Babinsa Koramil 11/Takeran di setiap desa binaan untuk selalu berkomitmen dan bersinergitas untuk menangani segala permasalahan di desa, seperti Babinsa Desa Sawo Jajar Serka Tarsisius menghadir rembuk penurunan Stunting guna menghimbau warga untuk tetap menjaga kesehatan balitanya agar terbebas dari Stunting,” ungkap Kapten inf Joko Priyadi.
Babinsa Serka Tarsisius mengatakan, dalam rapat tersebut dijelaskan upaya penurunan stunting dapat dilakukan melalui dua intervensi, yaitu intervensi gizi spesifik untuk mengatasi penyebab langsung dan intervensi gizi sensitif untuk mengatasi penyebab tidak langsung. Penurunan stunting memerlukan pendekatan yang menyeluruh, yang harus dimulai dari pemenuhan prasyarat pendukung.
Danramil menambahkan bahwa penanganan Stunting tidak bisa sendiri, dengan kesinergian dan kerjasama yang baik antara pemerintah desa, Puskesmas dibantu dengan Babinsa dan Bhabinkamtibmas harapannya penurunan stunting dapat dicapai. Pungkas Serka Tarsisius (R-11)