Magetan. – Babinsa PosRamil Sidorejo bersama gapoktan dan dinas pertanian serta rekan-rekan seprofesi. Mencoba mengendalikan populasi tikus dengan menggunakan cara pengasapan. Atau yang lebih di kenal dengan menggunakan istilah pengasapan tirem.
Babinsa Getas anyar Koptu Agus mengatakan. “Saya merasa tikus-tikus yang berada di lahan persawahan di desa binaan dari tiap bulannya populasinya sangat meningkat pesat. Lahan sawah milik petani yang berada di desa getas anyar kec. Sidorejo telah di rusak oleh hama itu. di desa saya sendiri sedikitnya berkisar 25 hektar lahan yang terkena,” Katanya.
Pengasapan itu sendiri dilakukan dengan menggunakan peralatan sederhana yaitu dengan menggunakan kayu pemukul yang terbuat dari bambu dan beberapa botol obat tirem, yang di gunakan sebagai obat pengasapan. tujuannya agar tikus menjadi mabuk.
Senada dengan pernyataan di atas, petugas penyuluhan lapangan (PPL) pada Dinas Pertanian dan peternakan kecamatan sidorejo mengemukakan, penggunaan pengasapan dengan tirem dan dimasukan kedalam lubang-lubang tikus, akan menyerang sistem pernafasan dari tikus itu sendiri.
“Ini akan sangat efektif untuk membunuh tikus-tikus sawah. serangan tikus yang paling parah terletak di desa getas anyar Dengan kerusakan sejumlah 2 hektar dari total kerusakan 25 hektar di kecamatan sidorejo Dan hampir seluruh desa di kecamatan ini, mengalami gangguan hama tikus,” bebernya.
Ditambahkannya, memberikan pengasapan tirem tidak hanya membunuh tikus-tikus dewasa saja. Akan tetapi juga tikus-tikus kecil. karena pengasapan sendiri di lakukan langsung dengan menutup lubang-lubang tikus, sehingga perkembangbiakannya bisa dikendalikan.
“Diharapkan tikus-tikus tersebut tidak dapat berkembang biak lagi. Karena memang populasinya akhir-akhir ini meningkat,” imbuh Koptu Agus (R 02)